IBX5AF993069F89B sastraindonesia: sejarah kedudukan dan fungsi bahasa indonesia dengan pembinaan di sekolah menengah pertama

Pages

Wednesday, May 16, 2018

sejarah kedudukan dan fungsi bahasa indonesia dengan pembinaan di sekolah menengah pertama


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia, kami dibagikan perkelompok untuk melakukan pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia di Sekolah Menengah Pertama, adapun kelompok kami terdiri dari; A.H. Peradari Shara; dan Rifki Ardiyanto. Kami melakukan pembinaan dan pengembangan di SMPN 8 Pontianak. Adapun yang kami persiapkan yaitu; materi dan penguasaan materi; mental atau kepercayaan diri; dan serta dana yang kami gunakan saat pembinaan, mulai dari transportasi hinga komsumsi.
Sebelum melakukan kegiatan mulanya kami memberikan surat pengantar kepada sekolah yang kami tuju sebagai tanda bahwa kami resmi di utus oleh kampus untuk melakukan kegiatan tersebut (izin). Setelah mendapat persetujuan dari kepala sekolah kami di antarkan untuk berdiskusi dengan guru pengampuh mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil diskusi maka kami ditetapkan untuk mengajar pada kelas VII F.
Waktu itu kami mengajar pukul 13.10 karena kami pada saat itu datang pukul 09.00 maka perlu waktu yang lama untuk kami menunggu. Kami merasa bahwa pasti akan membosankan mengajar pada pukul 13.10 karena siswa sudah berharap menanti untuk pulang dan sudah lelah beraktifitas.
Tibalah saatnya mengajar ternyata suasana kelas tidaklah membosankan, bahkan keseruan kami rasakan dengan berbagi ilmu pengetahuan kepada adik-adik di kelas. Setelah selesai melakukan aktifitas mengajar kamipun pulang dengan berpamitan dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia.
Selang beberapa hari kami kembali ke sekolah tersebut untuk menyampaikan surat keterangan bahwa kami telah melakukan kegiatan pembinaan dan pengembangan di sekolah tersebut dengan meminta bukti tanda tangan dari kepala sekolah dan guru bidang studi. Dengan begitu usailah kegiatan pembinaan dan pengembangan yang kami lakukan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah kami.
BAB II
KERANGKA TEORI

Apasaja yang akan kami bahas mengenai; Bagaimana Sejarah Bahasa Indonesia;  Apakah Fungsi Bahasa Indonesia; Komponen apa saja yang terdapat dalam bahasa Indonesia; Bagaimana ejaan Bahasa Indonesia; Bagaimanakah kalimat yang ada dalam bahasa Indonesia sebagai rumusan masalah yang akan kami jadikan bahan ajaran dalam bentuk teori kepada siswa kelas VII F

A.    Pengertian Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata. Masing-masing mempunyai makna, yaitu, hubungan abstrak antara kata sebagai lambang dengan objek atau konsep yang diwakili kumpulan kata atau kosakata itu oleh ahli bahasa disusun secara alfabetis, atau menurut urutan abjad,disertai penjelasan artinya dan kemudian dibukukan menjadi sebuah kamus.

B.     Perkembangan dan sejarah singkat bahasa Indonesia
Pada awal abad ke-20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat. Pada tahun 1901, Indonesia mengadopsi ejaan Van Ophuijsen
Intervensi pemerintah semakin kuat dengan dibentuknya Commissie voor de Volkslectuur (“Komisi Bacaan Rakyat” – KBR) pada tahun 1908. Kelak lembaga ini menjadi Balai Poestaka. Pada tahun 1910 28 oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Sejak saat itu muncullah berbagai ejaan-ejaan yang baru akibat dari revisi dan melihat kebutuhan masyarakat akan bahasa indonesia.



C.    Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia
Sebagaimana kita ketahui dari uraian di atas, bahwa sesuai dengan ikrar Sumpah Pemuda tanggal 28Oktober 1928, bahasa Indonesia diangkat sebagai bahasa nasional, dan sesuai dengan bunyi UUD 45, BabXV, Pasal 36 Indonesia juga dinyatakan sebagai bahasa negara. Hal ini berarti bahwa bahasa Indonesiamempunyai kedudukan baik sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
Yang dimaksud dengan kedudukan bahasa ialah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya,yang dirumuskan atas dasar nilai sosialnya Sedang fungsi bahasa adalah nilai pemakaian bahasa tersebutdi dalam kedudukan yang diberikan.
1.      Bahasa Nasional
Sehubungan dengan kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia memiliki empat fungsi. Keempat fungsi tersebut ialah sebagai :
1)      Lambang identitas nasional,
2)      Lambang kebanggaan nasional,
3)      Alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda, dan
4)      Alat perhubungan antarbudaya dan daerah.
2.      Bahasa Negara
Berkaitan dengan statusnya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1)      Bahasa resmi negara,
2)      Bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan,
3)      Bahasa resmi dalam perhubungan tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintahan, dan
4)      Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi.



D.    Fungsi bahasa
Fungsi bahasa selain sebagai sebagai alat komunikasi atau sarana untuk menyampaikan informasi atau mengutarakan pikiran, perasaan, atau gagasan, juga berfungsi sebagai :
1.      Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.
Mampu mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan perasaan. Melalui bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:
2.      Sebagai alat komunikasi.
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai komunikasi,berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahsa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
3.      Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
4.      Sebagai alat kontrol Sosial.
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrolsosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku- buku pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah kita.

E.     Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan Bahasa Indonesia (disingkat EBI) adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan ini menggantikan Ejaan yang Disempurnakan.
Perbedaan Ejaan Bahasa Indonesia dengan Ejaan yang Disempurnakan adalah:
  1. Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD, huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au, oi, sedangkan pada EBI, huruf diftong ditambah satu yaitu ei (misalnya pada kata geiser dan survei).
  2. Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan judul buku, bab, dan semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema atau sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ketiga dihapus.
Ejaan Yang Disempurnakan
Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdakan Republik Indonesia yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus 1972 diresmikanlah pemakaikan ejaan baru untuk bahasa Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972, jaan tersebut dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan tersebut merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa Indonesia yang telah dibentuk pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan dari pada Ejaan Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak dipakai sejak bulan Maret 1947.
Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain:
a. Perubahan Huruf
Ejaan Lama
EYD
Djika
Tjakap
Njata
Sjarat
Achir
Supaja
Jika
Cakap
Nyata
Syarat
Akhir
Supaya
·         Huruf f, v, dan z yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya, misalnya Khilaf,Fisik, valuta, Zakat
·         Huruf q dan x yang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan, misalnya pada kata Furqan, dan xenon.
·         Penulisan di- sebagai awalan dibedakan dengan di- yang merupakan kata depan. Sebagai awalan, di- ditulis sering kali dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di- sebagai kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh:
·         Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan sebagai penanda perulangan, misalnya: Anak-anak, bukan anak2, Bermain-main, bukan bermain2, Bersalam-salaman, bukan bersalam2an





F.     Kalimat dalam Bahasa Indonesia
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah.
Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Bila tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukan kalimat, melainkan hanya sebuah frasa. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yakni kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

1.      Kalimat tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).

2.      Kalimat majemuk

Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.

Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata

 

 

 

 

penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:

1.      Kalimat Majemuk Setara
2.      Kalimat Majemuk Rapatan
3.      Kalimat Majemuk Bertingkat
4.      Kalimat Majemuk Campuran
3.      Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima macam, yakni Penggabungan, Penguatan/Penegasan, Pemilihan, Berlawanan, dan Urutan Waktu.
Jenis
Konjungsi


Penggabungan
Dan


Penguatan/Penegasan
Bahkan


Pemilihan
Atau


Berlawanan
Sedangkan


Urutan Waktu
kemudian, lalu, lantas



Contoh:
1.      Rani pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
2.      Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2)
·         Rani pergi ke pasar sedangkan Rudi berangkat ke bengkel. (kalimat majemuk)
·         Reza berangkat ke sekolah, sedangkan ibunya pergi ke pasar. (kalimat majemuk)





4.      Kalimat majemuk rapatan   
Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subjek, predikat, atau objek yang sama. Bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
1.      Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1)
2.      Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
3.      Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3)
·         Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat majemuk rapatan)
Kalimat majemuk bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola yang terdapat pada induk kalimat.
Berdasarkan kata penghubung (konjungsi), kalimat majemuk bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni syarat, tujuan, perlawanan (konsesif), penyebaban, pengakibatan, cara, alat, perbandingan, penjelasan, dan kenyataan.
Jenis
Konjungsi
Syarat
jika, kalau, manakala, andaikata, asal(kan)
Tujuan
agar, supaya, biar
perlawanan (konsesif)
walaupun, kendati(pun), biarpun
penyebaban
sebab, karena, oleh karena
pengakibatan
maka, sehingga
Cara
dengan, tanpa
alat
dengan, tanpa
perbandingan
seperti, bagaikan, alih-alih
penjelasan
Bahwa
kenyataan
Padahal
Contoh:
1.      Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat)
2.      Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
·         Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor. (kalimat majemuk bertingkat cara 1)
·         Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
Kalimat majemuk campuran
Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-kurangnya terdiri dari tiga kalimat.
Contoh:
1.      Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1)
2.      Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk kalimat)
3.      Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
·         Toni bermain dengan Kevin dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya kemarin. (kalimat majemuk campuran)






Pola Kalimat
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
a.       Kalimat Dasar Berpola S P
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda, kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya:
·         Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)
·         Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda)
·         Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat)
·         Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)
b.      Kalimat Dasar Berpola S P O
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
·         Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O

c.       Kalimat Dasar Berpola S P Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya:

·         Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.

d.      Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:

·         Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O / Pel.

e.       Kalimat Dasar Berpola S P K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:

·         Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K

f.       Kalimat Dasar Berpola S P O K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba transitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:

·         Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K

g.      Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitive atau kata sifat, pelengkap berupa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya

·         Ungu / bermain / musik / di atas panggung. = S / P / Pel. / K

h.      Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K

Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:

·         Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K

Kalimat pasif dan negative

Kalimat pasif

Subyek sebagai kata ganti orang

·         Saya memasak nasi goreng. (kalimat aktif)
·         Nasi goreng kumasak. (kalimat pasif)
·         Dia memarahi Dita. (kalimat aktif)
·         Dita dimarahi dia. (kalimat pasif)
Subyek bukan sebagai kata ganti orang
·         Bapak memasak nasi goreng. (kalimat aktif)
·         Nasi goreng dimasak (oleh) bapak. (kalimat pasif)
·         Dina memarahi Dia. (kalimat aktif)
·         Dia dimarahi (oleh) Dina. (kalimat pasif)
Kalimat negatif
·         Saya memasak nasi goreng. (kalimat positif)
·         Saya tidak memasak nasi goreng. (kalimat negatif)
·         Dia memarahi Dita. (kalimat positif)
·         Dia tidak memarahi Dita. (kalimat negatif)





BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Berdasarkan bahan ajar yang kami berikan kepada siswa siswi kelas VII SMP N 8 Pontianak meliputi sebagai berikut:
1.         Pengertian dan sejarah singkat Bahasa Indonesia;
2.         Fungsi dan kedudukan Bahasa Indonesia;
3.         Keunggulan bahasa indonesia;
4.         Ejaan; dan,
5.         Kalimat
Dengan materi tersebut kami  memberikan evaluasi kepada siswa siswi dengan tingkat kesulitan yang kami sesuaikan di setiap soalnya. Hasilnya siswa siswi yang berjumlah 29 orang jika di persentasekan maka 85% siswa siswi mengerti dengan materi pembelajaran yang disampaikan.
Berdasarkan hal tersebut kami mengambil kesimpulan bawasannya siswa kelas VII SMP N 8 Pontianak yang diberikan materi ajar Bahasa Indonesia demi mengembangan dan mutu pembinaan bahasa indonesia dapat menjadi seorang yang membina dan mengembangkan bahasa indonesia kelak.

B.     Saran
Untuk pelajar kelas VII F SMP N 8 P ontianak, maupun seluruh pelajar di Indonesia agar memahami peran penting bahasa Indonesia untuk kehidupan sehari hari sehingga seluruh pelajar dapat menjadi seorang pembina atau pengembang Bahasa Indonesia tersebut.
Untuk para dewan guru/ tenaga pengajar/ instansi sekolah SMP N 8 Pontianak maupun seluruh instansi pendidikan agar dapat turut serta menjadi pembina dan pengembang bahasa indonesia baik langsung maupun tidak langsung melalui sistem pendidikan.



DAFTAR PUSTAKA
Sumber Internet diambil pada tanggal 09 oktober 2017

https:/id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
https:/www.masterpendidikan.com/2014/03/sejarah-bahasa-indonesia.html
https:/belajarbahasa.id/artikel/dokumen/69-mengenal-perkembangan-jenis-jenis-ejaan-bahasa-indonesia



LAMPIRAN
A.    Surat  Ijin Pembinaan (Surat Pengantar)
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           
       INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

                                                PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
(PBSI IKIP-PGRI)  PONTIANAK
Rektorat Jalan Ampera No 88 Telp  (0561) 748219 / 6589855
e_mail : ikippgriptk@gmail.com. Web:www.ikippgriptk.ac.id
 

SURAT PENGANTAR

Perihal                  :  Permohonan Izin Kegiatan Pembinaan Bahasa Indonesia

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            
                        Kepada Yth.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                          
      Kepala Sekolah  :  

                     Di –
                              T e m p a t

`               Dengan Hormat,
                Sehubungan dengan adanya kegiatan perkuliahan, maka salah satu syarat mata kuliah Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia yakni melakukan pembinaan dan pengembangan yang akan dilaksanakan di SMP N 8 Pontianak, maka atas nama dosen pengampu mata kuliah pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia pada Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan ini memberi surat izin melaksanakan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia kepada mahasiswa atas nama :

1.       Nama                                               : A.H. Peradari Shara
Nim                                                   : 311610077
Prodi                                                 : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

2.       Nama                                               : Rifki Ardiyanto
Nim                                                   : 311610025
Prodi                                                 : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Maka dengan ini kami mengajukan ijin untuk dapat melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia di sekolah yang bapak / Ibu pimpin.
Demikian permohonan kami atas perhatian dan perkenannya diucapkan terima kasih.


Pontianak, 16   Oktober 2017
  Dosen Prodi Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia


Aqis Yuliansyah, S.Pd, M. Pd.
                                                               NPP.



B.     Surat Keterangan



C.    Fhoto-fhoto
Kegiatan pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia yang kami lakukan di SMP N 8 Pontianak menyimpan banyak kenangan, berikut kenangan yang kami lampirkan berupa gambar

·         Kenangan bersama guru pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP N 8 Pontianak.



·         Kenagan bersama siswa-siswi kelas 8 F SMP N 8 Pontianak



· Siswa-siswi mengerjakan dan menggumpulkan tugas
·         Siswa-siswi kelas 7 F berdoa sebelum pulang ke rumah masing-masing

D.    Hasil Evaluasi
Soal evaluasi
1.      Apasaja keuanggulan Bahasa Indonesia ?
2.      Tuliskan contoh kalimat tunggal yang anda ketahui !
3.      Kapan Bahasa Indonesia Lahir sebagai alat pemersatu bangsa ?, dan siapa pencetusnya ?
4.      Ejaan apa yang di gunakan saat ini ?
5.      Mengapa indonesia dikatakan sebagai pemersatu bangsa ?
Tabel Hasil evaluasi
NO
NAMA SISWA
SOAL
NILAI
Jumlah Salah
Jumlah Benar X 2
1
Ghina Nur Sabila
2
3 x 2
60
2
M. Yodhistira
2
3 x 2
60
3
Aidil Akbar
1
4 x 2
80
4
Tania Yosria
1
4 x 2
80
5
Rosani Wulandari
0
5 x 2
100
6
Firly
1
4 x 2
80
7
Alfito Susanto
0,5
4,5 x 2
90
8
Kamilatul Qadra
1
4 x 2
80
9
Hermione Pricila Korah
0
5 x 2
100
10
Nabila Aprillia
0
5 x 2
100
11
Bayu Pradyta Maarif
1,5
3,5 x 2
70
12
Arya Mulyawarman
2
3 x 2
60
13
Bari
0
5 x 2
100
14
Alia Nafila
0,5
4,5 x 2
90
15
Yola Novira
1,5
3,5 x 2
70
16
Venty
0
5 x 2
100
17
Ricky Andika
1
4 x 2
80
18
Alvira Rizqiba
0
5 x 2
100
19
Febri Triantoro
0,5
4,5 x 2
90
20
Fajar Titan
1
4 x 2
80
21
Venessya Amelia
1,5
3,5 x 2
70
22
Sucihati Dhea Marsita
0
5 x 2
100
23
Yegi Dwi Fahreza
0,5
4,5 x 2
90
24
Chalista Adelela
0
5 x 2
100
25
Jelita Ervita
0
5 x 2
100
26
M, Dyan Permana
9
5 x 2
100
27
Rifki N.F.A
1,5
3,5 x 2
70
28
Syahrul
1
4 x 2
80
29
M.Dwi
0,5
4,5 x 2
90
Keterangan: jumlah bobot pada setiap soal = dua maka setiap soal yang benar dikalikan dua = hasil akhir.
                                                                                                                
https://publishers.propellerads.com/#/pub/auth/signUp?refId=TN95 PropellerAds

No comments:

Post a Comment